Posted on 22 November 2018 by mediappti
Pondok Pesantren Tarbiyatul Iman (PPTI) bertempat di perumahan srigading kav. 09-12, RT 3, RW 2, tembalangan, kelurahan jatimulyo, kecamatan lowokwaru, kota malang, provinsi Jawa Timur. PPTI didirikan pada tanggal 20 Januari tahun 2011. PPTI merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Putera Zaman (LPPZ) yang membentuk program pendidikan berbasis pesantren. Visi dan misi PPTI yaitu:
Melalui proses pendidikan Islam menyiapkan generasi muslim yang siap menghadapi zamannya dengan ilmu, iman, dan ajaran Islam.
Untuk mendukung visi dan misi tersebut maka PPTI memiliki progam unggulan yaitu satu semester santri bisa menerjemahkan Al-Qur’an dan satu tahun santri bisa baca kitab klasik (kitab kuning). PPTI memiliki dua jenjang pendidikan. Yaitu jenjang MTs dan MA. Kurikulum untuk jenjang MTs yaitu program formal MTs dipadukan dengan pendidikan kepesantranan, sedangkan kurikulum untuk jengjang MA berfokus di pendidikan kepesantranan. Pendidikan kepesantrenan merupakan pendidikan yang lebih mendalami keilmuan atau literatur Islam. Progam utama pendidikan kepesantrenan di PPTI antara lain:
Tahfizhul Qur’an merupakan suatu progam yang mana menfasilitasi santri untuk menghafal dan mencintai Al-Qur’an sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Target hafalan dalam jenjang MTs di PPTI adalah min 10 Juz, sedangkan jenjang MA adalah 30 Juz
Terjemah Qur’an juga menjadi program pengiring dari Tahfizhul Qur’an sehingga santri selian hafal Al-Qur’an juga diharapkan memahami apa yang mereka hafal, sehingga diharapkan mudah untuk mengamalkanya
Bahasa Arab menjadi salah satu ciri khas dari program kepesantrenan sebagai upaya memenuhi syarat mutlak untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah khazanah keilmuan Islam, serta bahasa komunikasi sehari-hari
Dalam rangka mencetak santri yang memiliki kemampuan menggali khazanah keilmuan dan referensi kitab klasik (kitab kuning). Menggunakan kurikulum keilmuan dengan tingkat keilmuan bersyarat menyesuaikan kemampuan.
Selain progam pendidikan kepesantrenan PPTI juga berusaha mengajarkan kepada santri, tentang tugas manusia di bumi yaitu antara lain sebagai seorang pengelola bumi (khalifah) sebagai perintah Allah Subhanallahu Wa Ta’ala
“ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat, “ Aku hendak menjadikan khalifah di Bumi”. Mereka berkata “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih, memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu? “Dia berfirman “sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” ( Qs Al Baqarah : 30)
Salah satu fungsi dari seorang khalifah adalah bagaimana menjaga, merawat dan memakmurkan bumi Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, oleh karena PPTI berusaha mengajarkan peran tersebut dengan membuat ektrakulikuler bernuansa alam, yaitu ektakulikuler belajar iman dari menanam dan berternak. Ektrakulikuler ini mengajarkan kepada para santri bagaimana menanam dan berternak yang baik dan benar sekaligus menanamkan nilai-nilai iman kepada Allah Subhanallahu Wa Ta’ala dalam setiap proses pembelajaranya . Nilai-nilai dari ektrakulikuler ini antara lain adalah :
Selain bernuansa iman, ektrakuliner ini juga mengajarkan kepada santri bagaimana,menyiapkan benih yang baik, memilih alat, media tanam, pengairaan, menyiangi rumput, perawatan hamaatau penyakit dan sekaligus pemasaran. Selain itu dalam pengelolaan antara bertanam dan berternak. PPTI menggunakan teknolgi Aquaponik.
Teknologi Aquaponik adalah gabungan dari aquaculture dengan hidroonik. Cara kerja teknologi ini sangat menarik karena terjadi simboisis mutualisme ( rantai kehidupan yang saling memberi manfaat) antara pengembangan berternak lele dengan menanam sayur-sayuran. Cara kerja teknolgi Aquaponik yaitu , air dari di kolam lele yang sudah tercampur dengan kotoran dan berbagai microorganisme, yang juga dalam kadar tertentu berbahaya untuk kehidupan lele. kemudian dialirkan ke tanaman. Air dari limbah kolom lele tersebut yang mengandung senyawa nitrit yang dapat bermanfaat sebagai pupuk alami bagi tanaman.
Air dari kolam yang berfungsi sebagai pupuk alami, dapat menggantikan peran dari pupuk kimia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pupuk kimia selain harganya yang mahal juga dalam kadar tertentu berbahaya bagi tanaman ketika dikonsumsi oleh manusia. Air dari kolam lele tersebut akan terus megaliri tanaman dengan bagian bawah tempat tanaman diberikan lubang, sehingga air tersebut dapat kembali lagi masuk ke dalam kolam. Air yang masuk kembali tersebut sudah diurai oleh tumbuhan dan bercampur dengan unsur-unsur kimia yang ketika masuk ke dalam kolam, akan mengandung manfaat bagi kadar air di dalam kolam lele. Proses dari cara kerja aquaponik tersebut menjadi wahana pembelajaran yang menarik bagi santri PPTI sekaligus pengkaitan dengan Iman dalam proses-proses pertumbuhanya, selain itudalamTeknologi Aquaponik sangat cocok bagi pertanian di kota, karena tidak membutuhkan tanah yang luas.